Pengrajin dan Koperasi Dapat Bantuan Rp25 Juta
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG – Sebanyak 35 pengrajin dan 10 koperasi masyarakat di Kota Magelang, menerima bantuan jaring pengaman ekonomi (JPE) dari APBD tahun 2020. Bantuan ini diharapkan memberikan stimulus pemulihan ekonomi, terhadap sektor penyangga ekonomi yakni usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi. Walikota Magelang, Sigit Widyonindito menyadari bahwa koperasi dan sektor kerajinan di wilayahnya adalah penopang ekonomi yang terdampak adanya pandemi Covid-19. Bantuan modal usaha ini diharapkan mampu membangkitkan geliat usaha mereka, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial di tengah pandemi. ”Koperasi dan UMKM adalah sektor ekonomi paling penting, karena menjadi saka guru. Koperasi juga berperan dalam mengembangkan usaha para anggotanya,” kata Sigit di sela penyerahan bantuan secara simbolis di Pendopo Pengabdian, Rabu (11/11). Sigit mengakui jika tak semua koperasi beruntung mendapatkan bantuan tersebut. Mereka yang mendapatkan ini telah melalui seleksi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). ”Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah menyeleksi berdasarkan klasifikasi yang ditentukan, sehingga ketemu 10 koperasi dan pelaku perajin kayu ini. Mereka ini yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Diharapkan dengan bantuan modal ini, usaha mereka kembali berjalan. Karyawan-karyawannya bisa bekerja lagi,” ucapnya. Baca Juga Lulusan D3 Keperawatan Unimma Angkat Sumpah Perawat Ke-10 koperasi yang telah diseleksi ini masing-masing menerima bantuan Rp25 juta, sedangkan untuk perajin kayu sebesar Rp3,5 juta per perajin. Semenetara itu, Kepala Disperindag Kota Magelang, Catur Budi Fajar Sumarmo mengatakan, bantuan penguatan modal ini berasal dari bantuan tak terduga (BTT) APBD 2020 Kota Magelang. Tujuannya agar koperasi masyarakat tetap eksis dan tetap menjalankan usaha mereka. ”Cukup kompleks koperasi yang menerima bantuan ini, ada yang Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Serba Usaha (KSU), dan lainnya. Yang terpenting itu koperasi masyarakat dan memenuhi kriteria 10 poin yang telah ditentukan,” ujarnya. Beberapa syarat koperasi yang mendapat bantuan, lanjut dia, karena usahanya terdampak pandemi Covid-19, lalu memiliki aset paling banyak Rp1 miliar per 30 Juni 2020, dan sudah melaksanakan rapat anggota tahunan paling sedikit satu kali. Kabid Koperasi dan Usaha Mikro, Herwanto Tri S menyebutkan, di Kota Magelang terdapat sekitar 235 koperasi berbagai jenis. Dari total itu, sebanyak 40 persen terdampak pandemi Covid-19 dan rata-rata merupakan koperasi masyarakat. ”Meski terdampak, tapi sejauh ini tidak ada koperasi yang mati. Karena itu, dengan adanya bantuan ini diharap koperasi tidak sampai mati, bahkan dapat membantu para anggotanya baik berupa modal maupun bahan,” katanya didampingi Kasi Pengawasan dan Fasilitas Koperasi, Supanci Darmasi. Selain koperasi, katanya, bantuan juga diberikan kepada perajin kayu. Mereka yang menerima bantuan tersebut dipastikan tak mendapatkan bantuan sebelumnya. ”Bantuan khusus perajin kayu, karena kalau usaha makanan sudah mendapatkan bantuan,” ujarnya. Meski demikian, ia mengaku jika tidak semua usaha sudah menerima bantuan. Karenanya, Pemkot akan melakukan pemetaan secara bertahap. ”Salah satunya kita sekarang cairkan bantuan untuk perajin kayu. Ke depan akan ada terus, dengan klasifikasi dan kriteria yang berbeda,” jelasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: